Berlangganan

Episode_Pena

Salam Pena

Sahabat semua....
Pena harus senantiasa menulis, agar pena mempunyai ketajaman pesan. Episode_Pena tempat untuk saling berbagi & menambah wawasan. Silahkan Sahabat semua memberikan saran, kritik, masukan atau 'say hello' dengan meng-klik & mengisi Buku Tamu :)

Agustus 28, 2009

Refleksi : Do’akah Yang Sering Kita Lupakan



Refleksi : Do’akah Yang Sering Kita Lupakan

Tatkala jiwa terus mencari
Sang raga bergerak menorehkan amalan
Menata ruang di sudut- sudut hati
Mencoba untuk senantiasa berdiri
Di atas tumpuan Sang Maha Kuat


“Dan (Zakaria) berkata, ‘Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada-Mu, ya Tuhanku’” (QS. Maryam 19 : 7)


Rutin dan telah menjadi sebuah kebiasaan, ketika kita melaksanakan kegiatan sehari- hari. Dari mulai bangun tidur, melaksanakan satu agenda ke agenda lainnya, sering dan bahkan terlampau sering seharian kita berada di luar istana kita, sehingga detik- detik mendekati pukul 21.00 barulah kita bisa rehat sejenak, hanya untuk sejenak. Kegelisahan dan kekhawatiran sering menjelma, akan tugas yang belum tertuntaskan, akan amanah yang menunggu untuk segera diselesaikan.

Rabbi, ternyata begitu ringkihnya kita.
Ketika aktivitas keseharian mulai terjebak dari hanya sekedar sebuah rutinitas. Dan di tengah terminal ruhiyah yang semakin mengering untuk kembali menemukan mata air kejernihan, ketika sang lisan melantunkan dzikir sore hari, terhenti dalam do’a rabithah, terlintas satu per satu wajah- wajah yang senantiasa sama- sama bergelut dalam jalan-Nya, Rabbi, ikatkan hati- hati kami, dan ketika lantunan ini beralih ke surat cinta-Nya maka terhentilah di ayat cinta-Nya QS 19 : 7 dan nada short message pun berbunyi, terlihat di layar kecil ”Ya Alloh, jaga Saudara/ Saudariku, kuatkan pancangan keyakinannya di jalan-Mu, kuatkan jasadnya dengan rahmat-Mu, kuatkan ruhnya dengan ruh-Mu, buat dia tersenyum di surga kelak”.

Entah hentakan apa yang tiba- tiba kembali meruntuhkan dinding keangkuhan yang tanpa tersadar telah terbangun, butir- butir bening semakin meluluhlantakan.

Ikhwah fillah,
Terkadang kita merasa begitu lemah, terpuruk pada sebuah kondisi yang kita pun seakan- akan merasa tak sanggup untuk bangkit kembali, seakan- akan tidak ada sandaran yang akan kembali menegakkan kita. Ternyata, satu hal yang sering terlupa dari diri kita, ketika ikhtiar telah dilakukan, sampai pada sebuah kondisi ketika dihadapkan pada rasa cemas akan hal yang tidak kita inginkan. Kita sering lupa, bahwa selaku insan kita hanya bisa berusaha sebaik mungkin yang kita bisa, dan sesungguhnya ada Dzat Yang Maha Menentukan, ada Dzat Yang Maha Tahu skenario terbaik untuk kita.

Dan Ikhwah Fillah Rahimakumulloh,
Kekuatan do’a, yang selama ini disadari atau tidak, sering kita abaikan. Padahal inilah sumber kekuatan yang dapat meneguhkan kita, ketika ikhtiar telah kita lakukan.Sungguh malu, betapa hamba pilihan-Nya, Nabi Zakaria ketika usianya mulai mendekati senja, istri Beliau mandul dan Beliau belum dikarunia anak, berdo’a kepada Rabbnya dengan begitu indah ”............dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada-Mu, ya Tuhanku”. Dan sungguh, Rabbnya mengkarunia seorang anak bernama ’Yahya’. Rabbnya berfirman : ” ....Demikianlah, Hal itu mudah bagi-Ku .........” (QS. 19: 9).

Sungguh, betapa do’a bukan hanya sekedar ucapan lisan, tapi sebuah realisasi dari keimanan kita. Ketika kita berdo’a, maka pantang bagi Alloh untuk menolak, tentunya, dengan syarat, pertama berusaha untuk mentaati perintah-Nya, beriman kepada-Nya dan berada dalam kebenaran (QS 2 : 186).

Maka, Ikhwah Fillah.........
Ketika kita merasakan kelemahan datang kembali, segera perkuat diri kita, segera yakinkan diri kita, bahwa Rabb kita tak akan menyia- nyiakan atas ikhtiar dan do’a- do’a yang senantiasa mengiringi. Sehingga disaat tanggung jawab harus segera dituntaskan, amanah harus tertata rapi, maka kita tidak terjebak lagi pada nuansa rutinitas, sehingga kita tetap bisa teguh disaat yang lain angkuh, tetap bisa tegar disaat yang lain terlempar. Sehingga kita tidak menjadi kandas, tetapi kemudian senantiasa berlomba- lomba untuk senantiasa menggapai keridhoan di jalan-Nya. ane, antum dan kita semua.

Tetaplah berjuang Saudaraku, singkirkan duri- duri yang bisa merusak ukhuwah yang telah terjalin ini, kerutkan prasangka- prasangka buruk yang bisa menggerogoti bangunan peradaban ini, dan teruslah atau bahkan jangan sampai bosan kita meminta pada-Nya.
Karena yakinlah, Alloh pasti mengabulkan do’a kita.

Alloh says YES, and give you what you Want
Alloh says No, and give you something Better
Alloh says WAIT, and give you something The Best


in Arsip, 1 Des 2006

2 komentar:

  1. Alloh says YES, and give you what you Want
    Alloh says No, and give you something Better
    Alloh says WAIT, and give you something The Best

    Sungguh sebuah ungkapan yang dapat merubah cara pandang kita terhadap sesuatu yang menimpa.

    nice sharing ... Thanks

    BalasHapus
  2. U/ Kabasaran Soultan : you're welcome.

    BalasHapus