Berlangganan

Episode_Pena

Salam Pena

Sahabat semua....
Pena harus senantiasa menulis, agar pena mempunyai ketajaman pesan. Episode_Pena tempat untuk saling berbagi & menambah wawasan. Silahkan Sahabat semua memberikan saran, kritik, masukan atau 'say hello' dengan meng-klik & mengisi Buku Tamu :)

Agustus 31, 2011

Tips Perpindahan

Sahabat,
masih berlanjut cerita From Kuningan to Rembang :)
Ada adik kelas yang bertanya tentang persiapan untuk mengurus perpindahan, terutama karena kita ikut suami tercinta nih. Di tempat asal, kita sudah bekerja, sebagian ada yang beraktivitas di kegiatan tarbiyah (bahasa kerennya : liqo, ngeliqo, pegang amanah dll), tentu ada beberapa hal yang harus kita siapkan sebelum perpindahan.
Sedikit berbagi pengalaman "Tips Perpindahan" 

9 Juli 2011 akhirnya saya ikut pindah bersama suami tercinta ke Kota Rembang, Jawa Tengah. Dianter sama dua mobil, 1 rombongan dari keluarga Kadugede dan 1 rombongan dari keluarga Ciawi sekaligus mengantar Adeku yang keterima kuliah di ITS (sekalian jalan).
Perpindahan ini sudah direncanakan 1 tahun yang lalu, sesuai kesepakatan, ketika suami memang tidak bisa mutasi kerja ke Kuningan, berarti saya yang ikut ke Rembang.

6 bulan sebelum perpindahan saya dan suami menyiapkan segala sesuatunya. Apakah persiapan itu, ini dia :

1. Persiapan di tempat yang akan ditinggalkan
    - Tempat bekerja
       6 bulan sebelum Juli 2011, saya menyempatkan diri untuk mengobrol dengan bagian HRD terkait rencana resign saya pada Juli 2011  (karena saya seorang Guru, jadi mengambil resign pada waktu berakhirnya tahun ajaran). Saya komunikasikan awal, biar lembaga tidak kaget dan mereka bisa merencanakan pengisian kekosongan posisi jauh-jauh hari. Selain ke HRD, saya komunikasikan ke pimpinan saya. Ada dua jalur, yang pertama karena saya sebagai Pegawai Fungsional maka saya komunikasikan dengan Kepala Sekolah dan sebagai Pegawai Struktural di Staf Kesiswaan dan Kepanduan, saya komunikasikan ke Kepala Staf dan Kepala Pembinaan. Kalau ke murid-murid, saya usahakan untuk merahasiakan, agar mereka tidak kaget dan tetap konsentrasi belajar (diinformasikannya kalau sudah mendekati hari H perpindahan).
       3 bulan mendekati Juli, saya mulai merapihkan arsip-arsip dan data-data amanah saya, baik sebagai Guru atau Staf Kesiswaan dan Kepanduan. Ada yang dalam bentuk hardcopy berupa bundel-bundel dokumen dan dalam bentuk softcopy. Arsip dan data ini, saya serahkan ke teman yang satu amanah dan Guru satu bidang studi, dengan menitip pesan "siapapun yang nanti menggantikan posisi saya, ni ada sedikit arsip yang mungkin bisa dipelajari".
       2 bulan mendekati Juli, saya rapihkan SK-SK pengangkatan selama saya menjadi pegawai di lembaga tersebut. Sertifikat-sertifikat dan piagam-piagam penghargaan, serta membuat surat permohonan pengunduran diri kepada HRD sekaligus meminta SK tugas terakhir. Tak ketinggalan saya pun minta bukti fisik NUPTK (data-data ini akan sangat bermanfaat untuk melamar kerja di tempat baru).
       Seminggu menjelang Juli, saya mulai berpamitan ke teman-teman seperjuangan.

    - Halaqah tarbawiyah
       Yang biasa ikut, tidak asing dengan aktivitas ini. Kalau dalam dunia kampus, kita mengenalnya dengan istilah mentoring. Saya sudah mengkomunikasikan jauh-jauh-jauh sebelumnya  (lh0....). Yup, karena dulu my wedding diproses sama murobbiyah. Pas ta'aruf (ketemu dengan calon suami_sekaarang dah jadi suami :)_ ditemenin murobi/yah, ceritanya untuk lebih mengenal, karena kita baru ketemu lewat biodata yang dikasih sama murobio/yah) sudah ada kesepakatan awal, bahwa calon suami akan mutasi kerja ke Kuningan, tapi kalau dalam jangka waktu satu tahun ternyata tidak bisa, maka saya yang ikut suami.
Maka 6 bulan sebelum Juli, saya kembali mengkomunikasikan ke murobiyah saya. Agar nanti disiapkan surat mutasi, kontak person ikhwah di tempat yang akan dituju dan pelimpahan amanah binaan serta struktural yang saya pegang. Katanya biar nggak kaget.

  - Persiapan Personal
    Saya dan Suami me-list kebutuhan untuk pindah, seperti : barang-barang yang akan dibawa dan barang-barang yang akan dibeli di tempat yang akan dituju serta persiapan anggaran yang sudah kita tabung di awal pernikahan. Kita juga berbagi peran, saya mengepack barang yang akan dibawa, suami mulai mencari kontarakan di tempat yang akan dituju serta menyurvei harga barang-barang yang akan dibeli dari internet dan toko-toko.
    Ini contoh list barang yang kita ambil (alhamdulillah ga beli, ada yang dikasih ortu-mertua dan juga kado-kado pernikahan dari temen2x) : piring 1lusin, gelas & teko set 2 lusin, kuali, panci (peralatan masak lengkap), ricecooker, setrika, seprei, kasur, jam dinding, bed cover, tikar, dibekelin    beras 1 karung gede juga dll.
    Saya dan Suami juga sepakat bahwa nanti di Rembang saya tidak langsung bekerja, karena saya sedang hamil memasuki bulan ke 4 dan sepakat untuk konsentrasi ke momongan :) sampai minimal usianya 6 bulan.

2. Persiapan di tempat yang akan dituju
    Pastinya mencari rumah kontrakan yang sesuai dengan anggaran dan mulai dicicil untuk mengisi   perabotannya (ini tugas Suami, karena beliau yang ada di Rembang). Pas survey rumah kontrakan, saya  tidak ikut, tapi suami biasanya setelah survei, memfoto setiap penjuru rumah kontrakan yang dihunting,   kemudian mendiskusikannya dengan saya. Barang yang dibeli Suami di awal antara lain : spring bed, lemari pakaian, dan karpet.
    Seminggu sebelum perpindahan, Suami dan rekan kerjanya membersihkan rumah kontrakan dan membeli aqua gelas (kita belum beli galon dan dispenser).
    Kalau Anda berminat untuk langsung bekerja, 6 bulan sebelum perpindahan harus hunting info lowongan di tempat yang akan dituju dan mulai memasukkan lamaran pekerjaan.
    Kalau Anda ikut kegiatan halaqah tarbawiyah, segerak kontak ikhwah yang ada di tempat yang akan  dituju. Insya Alloh akan sangat membantu :).
    Don't forget untuk mencari tahu kebiasaan di sekitar tempat yang akan kita tempati.

3. Persiapan alokasi dana
    Ada beberapa pos pengeluaran :
    - Transportasi perpindahan
       Namanya orang pindah, pasti ada keluarga atau teman kerja yang ingin mengantar kepindahan kita. Nah tanya kejelasan transportasinya, mau kita yang bayarin atau masing-masing. Alhamdulillah pas saya     pindah, tidak harus mengeluarkan biaya transportasi (ditanggung masing-masing).
   - Konsumsi
      Kurang lebih habis Rp 400.000,00 dengan banyaknya yang nganter 11 orang dan alokasi waktu 2 hari
   - Barang-barang yang akan dibeli (baiknya dicicil),
     Kurang lebih habis 7-8 juta dengan rincian barang : spring bed, lemari pakaian, lemari ruang tengah,    lemari, piring, kompor gas dan tabung 3 kg, karpet 2, dispenser, galon, meja dispenser, rak sepatu, bantal besar 1, bantal standar 2, hiasan dinding dan pot besar beserta bunganya (harga tahun 2011 di Rembang)
   - DP uang kontrakan (disesuaikan)
   Alokasi dana ini, tiap orang pasti berbeda-beda.... bisa disesuaikan :)

Baiklah sahabat, semoga bermanfaat.....
kalau ada feedback pengalaman, alhamdulillah :)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar