Pahlawan Zaman
Hujan masih sama seperti dulu
Waktu pun tak akan mungkin terhenti
Terus berputar, berganti generasi dan karakteristik
Jika hanya berdiam diri, maka bersiaplah tertinggal
Tertindas oleh zaman dan roda-roda peradaban
Karena masa tak kenal ampun,
Dia senantiasa haus dengan keringat-keringat yang terkuras
Dunia pun akan tertawa,
Tatkala berjuta harapan menjadikannya bak Tuhan yang dipuja-puja
Demi harta, jabatan, dan popularitas
Demi sang pujaan hati, hura-hura, dan having fun
Tak ada yang tak bisa dikorbankan
Semuanya mungkin,
Dari mulai teman sampai kehormatan
Dunia pun semakin tertawa lebar
Ketika tubuh-tubuh ringkih, tambun mulai terlena
Dunia mencengkram mereka
Himpitan yang telah menjadi lifestyle
Sungguh, ada robot-robot mekanik yang selalu kelaparan
Mereka tak pernah merasa kenyang
Sampai, akhirnya di penghujung
Mereka tak akan pernah merasa puas
Mati pun penasaran
Wahai Yang Maha Tahu
Hanya untuk itukah, aku ada dan mengejar dunia ini ?
Sikut kiri, sikut kanan,
Tak ada istilah kawan ataupun lawan
Lalu aku pun hancur remuk
Tak kuasa untuk senantiasa mereguk dan meraih semuanya
Aku lelah, sampai pada titik yang aku pun tak dapat mendefinisikannya
Aku menghela napas, panjang…………………… … …
Selalu ada korban bagi mereka yang menjadi budak zaman
Tapi zaman akan selalu tunduk pada mereka yang memiliki jiwa ‘pembebasan’
Pembebasan dari segala jenis perbudakan dan keterkungkungan
Bahwa harta, jabatan, dan popularitas bukanlah segala-galanya
Biarkan jiwa ini menari memenuhi panggilan alam
Menaklukan zaman dengan segala keangkuhannya
Dan zaman pun akan melahirkan pahlawannya
Para pahlawan yang menatap dunia dengan nuraninya
Bahwa bukan kita yang harus takluk kepada zaman
Karena pahlawan adalah mereka yang tak pernah menyerah dengan keadaan
Pahlawan adalah mereka yang keberadaannya memberikan manfaat
Dan ketiadaan para pahlawan, menjadikan dunia ini kehilangan
Biarkan para pahlawan mengukir dalam setiap sejarahnya
Menorehkan mutiara dan jejak yang tak akan pernah hilang
Walaupun hujan masih tetap turun sampai kapan pun
Karena mutiara yang berkilau akan senantisa bersinar
Karena jejak yang tertinggal adalah sebuah hakikat
Kebenaran tak bisa ditutupi oleh kabut setebal apapun
Purwokerto, 31 Desember 2005
Dalam sebuah perenungan untuk senantiasa bergerak
dan istiqomah di jalan-Nya
Hujan masih sama seperti dulu
Waktu pun tak akan mungkin terhenti
Terus berputar, berganti generasi dan karakteristik
Jika hanya berdiam diri, maka bersiaplah tertinggal
Tertindas oleh zaman dan roda-roda peradaban
Karena masa tak kenal ampun,
Dia senantiasa haus dengan keringat-keringat yang terkuras
Dunia pun akan tertawa,
Tatkala berjuta harapan menjadikannya bak Tuhan yang dipuja-puja
Demi harta, jabatan, dan popularitas
Demi sang pujaan hati, hura-hura, dan having fun
Tak ada yang tak bisa dikorbankan
Semuanya mungkin,
Dari mulai teman sampai kehormatan
Dunia pun semakin tertawa lebar
Ketika tubuh-tubuh ringkih, tambun mulai terlena
Dunia mencengkram mereka
Himpitan yang telah menjadi lifestyle
Sungguh, ada robot-robot mekanik yang selalu kelaparan
Mereka tak pernah merasa kenyang
Sampai, akhirnya di penghujung
Mereka tak akan pernah merasa puas
Mati pun penasaran
Wahai Yang Maha Tahu
Hanya untuk itukah, aku ada dan mengejar dunia ini ?
Sikut kiri, sikut kanan,
Tak ada istilah kawan ataupun lawan
Lalu aku pun hancur remuk
Tak kuasa untuk senantiasa mereguk dan meraih semuanya
Aku lelah, sampai pada titik yang aku pun tak dapat mendefinisikannya
Aku menghela napas, panjang…………………… … …
Selalu ada korban bagi mereka yang menjadi budak zaman
Tapi zaman akan selalu tunduk pada mereka yang memiliki jiwa ‘pembebasan’
Pembebasan dari segala jenis perbudakan dan keterkungkungan
Bahwa harta, jabatan, dan popularitas bukanlah segala-galanya
Biarkan jiwa ini menari memenuhi panggilan alam
Menaklukan zaman dengan segala keangkuhannya
Dan zaman pun akan melahirkan pahlawannya
Para pahlawan yang menatap dunia dengan nuraninya
Bahwa bukan kita yang harus takluk kepada zaman
Karena pahlawan adalah mereka yang tak pernah menyerah dengan keadaan
Pahlawan adalah mereka yang keberadaannya memberikan manfaat
Dan ketiadaan para pahlawan, menjadikan dunia ini kehilangan
Biarkan para pahlawan mengukir dalam setiap sejarahnya
Menorehkan mutiara dan jejak yang tak akan pernah hilang
Walaupun hujan masih tetap turun sampai kapan pun
Karena mutiara yang berkilau akan senantisa bersinar
Karena jejak yang tertinggal adalah sebuah hakikat
Kebenaran tak bisa ditutupi oleh kabut setebal apapun
Purwokerto, 31 Desember 2005
Dalam sebuah perenungan untuk senantiasa bergerak
dan istiqomah di jalan-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar