Anak kecil itu menatap ke sekelilingnya
matanya masih begitu bening,
jernih dia memandang dunia,
Anak kecil itu………….
bisa berimajinasi, semaunya, ya semaunya
tentang petualangan yang menyerukan,
tentang permen-permen coklat, mainan-mainan lucu,
tentang super-super hero, tentang orang-orang yang dicintainya.
Mata bulat beningnya berkedip, sungguh, sinar matanya terlalu jernih.
Menembus, menerawang, celetukannya tidak pernah berhenti.
Orang disekelilingnya ikut tertawa.
Langkah-langkah kecilnya berjalan riang,tanpa beban.
Anak kecil itu, mengingatkanku akan episode kehidupan yang harus siap kita lakoni.
Selalu ada masanya.
Lega rasanya, menatap kembali kekejernihan matanya, tangisnya yang tiba-tiba pecah, ayunan manja untuk selalu disayang.
Selalu, selalu kutemukan refleksi kehidupan di mata-mata kecil itu.
Sedikit bisa meringankan apa yang ingin dihempaskan.
Rabb kita saja mempercayainya untuk lahir ke dunia.
Tentu saja hidupnya bukan untuk menunggu mati, tapi hidup untuk menemukan kehidupan, menemukan hakikatnya.
Tersenyum lagi ……….
Smoga dari jernih matanya senantiasa terpancar sinar kejujuran,sampai kapanpun.
Pun tidak di sini saja, di sana pun sorot matanya masih terlihat jernih.
20 November 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar